Soal Harga Sepeda
Tren bersepeda di masa pandemi cenderung meningkat, mengingat orang tidak lagi sibuk di kantor sehubungan dengan kebijakan WFH. Walhasil, bersepeda menjadi salah satu pelarian karena olahraga yang lain mulai dibatasi.
Nah, di marketplace, harga sepeda ini bisa sangat bervariasi, mulai dari harga 300 ribuan hingga enam jutaan (standar), dan bahkan ada yang sampai ratusan juta rupiah. Anda tentunya berpikir, kenapa sih sepeda bisa mahal-mahal begitu, apa benar demikian?
Pastinya lha. Teknologi sepeda dari masa ke masa semakin mengalami perkembangan. Adapun pertimbangan harga sepeda adalah sebagai berikut:
- Frame (rangka)
Frame besi jelas lebih murah ketimbang frame berjenis alloy, chromoly, atau titanium (termahal). Besi memang murah dan juga kuat. Namun untuk sepeda, ia memiliki kelemahan karena bobotnya yang berat. Bahan Titanium sendiri bisa sangat mahal, hingga mencapai belasan kali lipat. Ini karena ia digunakan dalam teknologi pembuatan pesawat terbang karena bobotnya yang ringan, antikarat, namun tetap kuat. - Rims (velg) dan roda
Sama seperti frame, rims juga memiliki jenis bahan dan teknologi. Rims terkini lebih sedikit memakai jari-jari. Tujuannya apalagi kalau bukan, agar bobot sepeda menjadi lebih ringan. Walaupun memakai sedikit jari-jari, bahan yang digunakan tetap mampu memberikan kekuatan dan kelenturan yang dibutuhkan oleh sepeda. Begitu juga dengan roda. Jenis teknologi dan bahan peracikan akan membuat harga akhir dari sebuah ban bisa murah atau mahal. - Groupset
Berbicara mengenai groupset, berarti berbicara mengenai dapur pacu sepeda (halah). Komponen ini adalah inti mengapa sepeda dapat melaju di jalanan. Ada tiga komponen utama pada groupset, yaitu crankset (gowesan), shifter (operan gigi), dan RD (penggerak gigi di bagian rante). Harga untuk tiga komponen ini bisa murah dah mahal tergantung teknologi dan bahan yang digunakan. Komponen balap pastinya lebih mahal daripada komponen konvensional yang sering digunakan bagi para pemula. - Lain-lain
Teknologi pengereman sepeda saat ini sudah seperti motor. Ukuran crank yang besar membuat sepeda membutuhkan pengereman yang dapat diandalkan. Tipe rem cakram lebih mahal dibandingkan rem konvensional seperti vbrake atau ubrake. Belum lagi jika ia sudah menggunakan teknologi hidrolik (teknologi tuas pada motor yang membutuhkan minyak rem). Ia juga ditunjang free hub yang menjadi dudukan cakram pada bagian roda. Hub ini juga memiliki harga yang bervariasi, tergantung fitur dan pilihan bahan. - Brand, prestise, etc
Pada pertengahan hingga akhir tahun 2020, para pedagang sempat menggoreng harga sepeda. Di sini bukan lagi spesifikasi yang bicara, tapi tingginya permintaan tidak sebanding dengan banyaknya persediaan sepeda. Situasi seperti ini juga sempat membuat harga sepeda melambung ga karuan.
Comments
Post a Comment