Taktik (2): Pedagang VGA Palsu di Marketplace

Baru-baru ini saya sering melihat pedagang part PC yang masih memajang katalog barangnya di market place, padahal status barang yang dipajang kosong. Jadi, pastikan Anda harus selalu menanyakan ketersediaan barang kepada penjual, sebelum Anda menekan tombol beli.

Nah, dari sini saya menemukan “taktik” baru pedagang di market place tersebut. Pertama-tama, mereka tetap memajang katalog barang kosong (VGA card) tersebut. Kedua, jika calon pembeli menanyakan ketersediaan barang, pedagang ini akan merekomendasikan produk lain.

Nah masalahnya adalah, jika produk alternatif yang ditawarkan memiliki kualitas yang setara, hal ini tidak akan menjadi masalah. Tapi, pedagang “ampas” ini malah menawarkan produk fake dengan packaging yang lumayan sehingga pembeli tetap merasa membeli barang premium.

VGA palsu

VGA card palsu ini memang dimodali cukup lumayan oleh pabrikan “jahanam”. Bungkus dus menggunakan cetakan lapisan doff dengan desain yang tidak kampungan, pun disertai pula kartu garansi yang menambah kesan premium. Pengguna polos dapat dipastikan akan termakan rayuan.

Belum lagi kesaksian mengerikan yang cukup berani dari si pedagang. Berbekal dengan kenyataan bahwa VGA ini diimpor oleh perusahaan dan juga diberikan garansi resmi selama 1 tahun, pedagang bahkan nekat memberikan statement bahwa VGA ini merupakan barang asli.

klaim ori

Namun jika kita dibandingkan VGA palsu ini dengan kualitas barang yang utama (stok kosong), VGA fake ini secara spesifikasi sangat jauh tertinggal. Bagaimana tidak, barang dengan chip lama dimodifikasi BIOS-nya sehingga dapat diidentifikasi sebagai kartu VGA versi berbeda yang lebih terkini.

Dulu ada beberapa merek yang sudah ditandai sebagai VGA card “khas bajakan”, seperti Pr0t0typ3 dan Bulld0z3r. Karena sudah dicap demikian, importir baru mempunyai strategi lain dengan mencetak dus tanpa merek. Dus langsung menampilkan tipe VGA dan embel-embel ukuran memori.

dus polos tanpa merk

Adapun ciri-ciri dari VGA palsu ini adalah

  1. Stiker NVdia kuning (tentatif)
  2. Port VGA masih ada untuk versi terkini
  3. Hanya bisa menggunakan driver bawaan (CD)
  4. Terdeteksi “fake” oleh software GPU-Z (tentatif)

Jadi, biarpun market place punya sistem sekeren apapun, selama pedagang ampas ini masih ada, user polos yang awam akan banyak yang tertipu. Tak jarang banyak user awam yang hanya mencari berdasarkan spek, namun tidak paham harga pasaran yang sesungguhnya. Mereka ini adalah calon-calon korban potensial.

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Negatif Bonus Demografi Indonesia

2021 Lalu Saya Covid