Pembatalan Tiket KAI Masih Gitu-gitu Aja
Siapa sih yang suka di-reschedule perjalanan? Jelas nggak ada. Yang jelas, di zaman now yang dinamikanya kian dinamis dan “magis”, perubahan jadwal adalah mutlak suatu kelaziman. Bahkan, konon penyewaan Jin Roro Jongrang pun sudah kehabisan slot, karena jadwal yang super padat tadi. Suer deh 😆 .
Nah, dengan demikian, penjadwalan ulang suatu perjalanan adalah jelas suatu keniscayaan. Layanan yang berhubungan dengan proses reschedule ini (pembatalan dan pindah jadwal) seharusnya menjadi perioritas dari pemberi layanan transportasi publik.
Kurang lebih setahunan yang lalu saya pernah kedapatan mengalami reschedule juga. Mekanisme seperti biasa pada umumnya. Loket pembatalan dan perubahan jadwal dibuka pukul 07.00 pagi. Kita ambil nomor antre, isi formulir, dan siapkan identitas asli beserta salinannya. Selanjutnya, tunggu panggilan untuk menghadap ke petugas loket.
Nah barusan saya terpaksa melakukan proses reschedule lagi, dan tidak ada perubahan selayaknya layanan setahun lalu. Orang sudah berdatangan dari pagi dan antrean menumpuk. Begitu loket dibuka jam 7, antrean langsung mencapai nomor 70-an. Dan parahnya seperti yang sudah-sudah, loket yang dibuka untuk melayani hanya 2 dari 10.
Saya coba komplain via akun Twitter KAI, dan alhamdulillah usaha yang saya lakukan lumayan membuahkan hasil. Sekitar sejam kemudian loket yang dibuka ditambah lagi satu oleh KAI. Walhasil total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses pembatalan tadi adalah dua jam.
Setelah keluar dari ruangan dengan muka kecut, saya melihat bapak-bapak yang tergopoh-gopoh berlari ke loket dengan memegang nomor antrean 260-an. Saat itu loket layanan yang dibuka masih tiga saja. Saya menggumam dalam hati, “Selamat berjuang, Pak. Semoga tabah dan sukses.”
Comments
Post a Comment