Soal Pegawai Alexis

Pro-kontra penutupan Hotel Alexis masih berlanjut setelah Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk tidak memperpanjang usaha hotel tersebut. Saya sendiri baru tahu kalau ternyata Alexis adalah hotel. Selama ini saya kira Alexis memang tempat pijat buat “esek-esek”.

Ada beberapa cuitan yang menarik dari warganet (netizen-red), salah satunya status berikut:

PSK alexis menganggur

nagih janji tutup alexis

Bagaimana pendapat Anda mengenai status-status sarkas di atas. Bagaimana dengan nasib para “pegawai Uzbek” Alexis yang kini mengganggur? 😆 Kemudian yang tidak kalah menarik, apakah ekonomi kita benar-benar sedang resesi, atau lebih karena pengaruh “shifting” akibat perubahan pola belanja?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dampak Negatif Bonus Demografi Indonesia

Image
Di dalam mata pelajaran Geografi dulu di SMA, kita pernah mempelajari komposisi penduduk berdasarkan usianya. Negara yang berkembang ditandai dengan lebih banyaknya angka kelahiran, ketimbang angka kematian penduduknya. Untuk komposisi negara modern, biasanya jumlah angka kelahiran dan kematian berimbang. Ada juga negara yang angka kelahiran lebih sedikit, ketimbang angka kematian. Selanjutnya jika dibuat dalam bentuk grafis, akan didapat ilustrasi dalam bentuk piramida. Contoh konkret untuk kategori ketiga ini (penduduk usia tua lebih banyak) ada di tempat kerja saya. Terhitung sudah ada dua orang tenaga kerja yang di kirim dari Jepang ke tempat saya dengan usia di atas 60 tahun. Ketika saya ngobrol dengan mereka, ternyata mereka merupakan pensiunan, namun mereka masih mengikuti program pemerintah Jepang untuk dikirim ke Indonesia. Salah satu pekerja yang hampir berusia 70 tahun, bahkan belum menikah (paling tidak ini kabar terakhir saya dengar). Nah, kita sering mendengar istilah b
Read more

2021 Lalu Saya Covid

Di akhir tahun 2021 lalu, saya divonis terinfeksi Covid. Hal ini terdeteksi ketika kantor mengadakan swab rutin setiap karyawannya. Kalau tidak salah, ada lima orang yang juga dinyatakan positif Covid. Walau begitu, kondisi tubuh saya masih biasa saja, tidak ada gejala suatu apapun. Sebenarnya saya tidak dipusingkan dengan status ini. Malah saya bersyukur disuruh istirahat di rumah tidak masuk kerja. Tapi berhubung saya akan mengadakan acara ramai-ramai di rumah, status Covid ini cukup mengganggu. Di aplikasi Peduli Lindungi, status saya sudah ditandai warna hitam. Keesokan harinya, orang-orang dari Puskesmas dan Bhabinkamtibmas menghubungi saya via WA. Saya jelaskan bahwa kondisi saya baik-baik saja dan tidak bergejala. Nah berhubung saya akan mengadakan hajatan, siangnya saya ajak istri untuk melakukan pemeriksaan Covid di klinik setempat. Waktu itu, tes yang saya ambil adalah antigen. Tak lama kemudian, didapat hasilnya bahwa kami berdua negatif dari Covid. Kemudian saya kabarkan ke
Read more