Negeri 1000 Pulsar

Dalam perjalanan 10 hari saya kemarin, saya sempat terdampar semalam di kepulauan Colombo. Situasi di sana saat itu sedang tegang sehubungan dengan adanya konflik bersenjata antara pemerintahan Sri Lanka dengan pemberontak Macan Tamil. Pemeriksaan imigrasi di Bandara sangat ketat dan lama, butuh waktu 1 jam untuk bisa keluar dari airport menuju ke penginapan terdekat.

colombo

Yang menarik dari negeri ini, stereotip nilai-nilai kecantikan belum begitu terpengaruh nilai budaya barat (putih, tinggi, langsing). Di sini, pramugarinya memakai pakaian khas India dengan pusar terbuka (tentunya lipatan gelambir lemak terlihat), kulit yg tidak putih, hidung pesek, dan orang-orang yang tidak terlalu tinggi. Budaya barat masih belum masuk sepenuhnya dalam keseharian para penduduknya.

Dari segi transportasi yg digunakan, jarang sekali terlihat motor dari pabrikan Jepang di jalanan. Para penduduk menggunakan motor pabrikan dari India, seperti Bajaj atau TVS. Benar-benar karakter penduduk yang mencintai budaya dan alamnya sendiri, dan tentu produksi bangsa rumpun mereka sendiri (mungkin karena kesamaan latar belakang Agama Hindu). Dalam keseharian mereka memakai Sari, sedangkan para lelakinya memakai sarung.

Oh iya, gambar di atas adalah Bandara International Kolombo. Dengan sedikit polesan photoshop, gambar saya yang di sebelah kiri dibuat terlihat siluetnya saja.

Comments

Popular posts from this blog

2021 Lalu Saya Covid

Logitech G300S Saya Rusak (1)