Serigala yang Mendadak Loyo

Ah ini sebenernya postingan otomotif. Tapi berhubung otomotif di luar garapan saya, kategori otomotif belum akan dibuat di blog ini. Okeh kita lanjutin soal otomotif ini.

batok bajaj pulsarSuatu hari saat hendak menuju ke Depok (Jawa Barat), saya merasakan sedikit kejanggalan ketika sedang menunggangi serigala besi saya (disebut serigala karena bentuknya kepalanya menyerupai serigala -sebagaimana gambar di samping -red). Saya merasa seolah-olah kalau Pulsar saya berjalan terlalu lambat. Memang waktu itu trayek sedang menanjak ( Fly Over di depan Artha Gading), tapi ini benar-benar terlalu parah. Kondisi gas sudah mentok dan mesin sudah bergetar hebat, kecepatan cuma sampe ke titik 70km/jam ( biasa 114km/jam -dengan speedometer pulsar yg paling akurat- ).

Pas turunan fly over, kecepatan lumayan meningkat karena terbantu gaya gravitasi. Liat ke speedometer, ternyata cuma sampe 90km/jam. Paraaaahhhh. Waktu itu saya masih belum begitu yakin ada masalah, soalnya baru sekitar 5 hari yang lalu saya servis ke bengkel resminya. Sampai akhirnya pada suatu ketika, ada supra fit melesat jauh meninggalkan saya. Akhirnya saya benar-benar yakin kalau ada masalah. Perjalanan ke Depok tetap dilanjutkan meski kendaraan ada masalah, tapi dengan kecepatan seolah membawa perempuan hamil :p .

Melewati condet, sebelum berbelok ke arah Lenteng Agung, akhirnya secara tidak sengaja saya menemukan plang Bajaj. Sepertinya ada dealer Bajaj Pulsar di sini, dan ternyata benar. Di sana ada bengkel resmi Pulsar, di sekitar arah sebelum belokan ke kiri ke arah Lenteng Agung (tidak melewati rel, ambil jalur bawah).

Setelah saya bawa ke dalam bengkel, saya diinterograsi oleh mekanik sana.

Montir: “Ada masalah apa Mas?”
Saya: “Ini Pak, sepertinya motor saya larinya lambat. Coba tolong dilihat2 aja dulu.”
Montir: “Kapan terakhir servis?”
Saya: “5 hari yang lalu Pak.”

Montir kemudian memeriksa sekilas, kemudian sedikit terdiam mengerenyitkan kening…

Montir: Pas servis kemarin, sekalian ganti oli gak?
Saya: Oh… nggak Pak. Tapi oli juga baru setengah bulan kok.
Montir: “Ya udah ganti olinya aja. Udah kotor kali.
Saya: “Terserah Bapak aja deh. Kalo emang itu penyebabnya, saya ngikut aja.”
Montir: “Bisa aja, kalo udah kering sama kotor, bisa buat performa motor menurun.

Bapak itu lalu mengganti oli motor saya. Saya cuma bisa terdiam memperhatikan dia bekerja ( karena memang saya tidak mengerti 🙁 ). Dan saat itulah sepertinya saya menemukan masalah yang sesungguhnya. Ketika montir mengelap bagian bawah knalpot (sisa-sisa oli lama), tangan dia menyentuh bagian bawah knalpot. Waktu itu saya lihat ujung belakang knalpot saya bergerak horizontal sejauh 5 cm.

Tampaknya problem sesungguhnya telah ditemukan. Sepertinya posisi knalpot kendor. Setelah di cek di bagian pangkal, memang posisi baut knalpot hampir copot :hammer: . Untung gak ada apa-apa di jalan. Akhirnya tu mekanik mengencangkan baut knalpot. Posisi baut yang dikencangkan sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Setelah selesai, Sim salabim. Pyuhhh, akhirnya performa serigala saya kembali seperti semula. Penyebabnya ternyata posisi knalpot yang kendor. Ini menyebabkan kompresi mesin melemah karena angin keluar tidak dari tempat yang seharusnya. ( mungkin kalau dianalogikan bersendawa yang seharusnya lebih nyaman dikeluarkan lewat bawah :hammer: ). Pelajaran yg mungkin bisa diambil, periksa selalu kendaraan Anda sebelum digunakan.

Comments

Popular posts from this blog

Status Teman di Medsos dan Adat Istiadat Selepas Lebaran

Judi Online dan Lesunya Ekonomi

Dampak Negatif Bonus Demografi Indonesia