Kudoakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karna aku produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi jijik dan marah, atau senang akhirnya sumber masalah hilang? wkwk Ini adalah kutipan surat dari seseorang yang didapat dari internet. Isinya sekilas seperti becandaan, tapi jika Anda tahu latar belakang di balik teks ini, tidak ada unsur yang lucu sama sekali dari tulisan ini. Yap, ini adalah kutipan surat dari seorang mahasiswa di Semarang. Surat ini adalah tulisan tangan terakhir mahasiswa tersebut yang bunuh diri di kamar kostnya. Diduga ia terjebak judi online . Sedih dan miris membacanya. Umur yang masih muda harusnya menjadi pengalaman untuk membuka masa depan, walau ada bayang-bayang ketakutan karena baru lepas dari masa anak-anak dan remaja. Perspektif lain, terlepas dari kasus bunuh diri ini adalah tempat kejadian yang berlangsung di kost-kost-an. Tindakan ini selain merugikan diri sendiri juga merugikan usaha pemilik kost karena propertinya...
Banyak orang mengeluh ekonomi sulit, terutama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu tersangka utama adalah penyelenggara judi online di Indonesia. Pasalnya, para penyelenggara praktik perjudian tersebut (bandar) adalah orang asing. Hal ini menyebabkan perputaran uang tidak terjadi di dalam negeri, melainkan ke luar negeri. Dulu jika orang memiliki uang 100 ribu, mereka akan belanja makanan dan sembako di warung terdekat. Kini dengan adanya judi online, orang punya pikiran bahwa uang 100 ribu yang didepositkan akan bertambah menjadi lima juta. Harusnya uang berputar di lingkungan masyarakat pelaku UMKM, kini uang tersebut justru ditransfer ke rekening bandar di luar negeri. Akibatnya, orang akan belanja alakadarnya dengan budget seketat mungkin. Pelaku bisnis UMKM menjadi lesu karena transaksi yang berlangsung menjadi tidak terlalu masif. Belum lagi isu yang santer belakangan ketika tukang parkir membuat seret pelaku UMKM. "Uang 2000 ribu tidak akan mem...
Kata orang, semakin kita punya spesialiasi, semakin kita dicari orang banyak dan semakin besar kemungkinan uang mendatangi kita. Pepatah itu pernah saya alami di tahun 2006 silam. Waktu itu saya mulai mengenal Linux dan mulai iseng-iseng mencoba lingkungan desktopnya. Nah di tahun-tahun itu, Windows XP adalah sistem operasi terpopuler dan memang dikenal cukup problematik karena virusnya. Waktu itu laptop dosen saya kena virus yang berujung pada gagalnya laptop beliau untuk boot. Layar hanya tampil warna biru dengan pesan error khas. Nah, dengan bermodalkan flashdisk 1GB yang cukup besar waktu itu, saya sudah memasang live sistem Linux dari Knoppix di dalamnya. Langsung saja saya set boot laptop agar run dari USB. Dosen saya cukup kaget waktu itu ketika melihat laptop dia kembali hidup namun dengan tampilan berbeda. Akhirnya saya restore kembali data-data yang ia butuhkan ke dalam external drive dari dalam lingkungan desktop Linux. Setelah itu, langsung saja saya format ulang dan ...
Comments
Post a Comment