Teller Bank Kurang Profesional
Barusan ngalamin kejadian yang tidak enak, terkait dengan teller Bank.
Sebagai catatan, Bank ini adalah milik negara dan kebetulan tempat kejadian berlokasi di Jakarta Pusat.
Kejadian ini bisa terjadi pada siapa saja, karena memang terkait dengan persoalan human error.
Kronologinya kira-kira seperti ini.
- Saya berencana menabung uang sebesar sekian rupiah ke bank. Saya sudah pastikan nominal uang tersebut untuk meyakinkan kembali jumlah uang saya dengan menghitung kembali banyaknya lembaran.
- Saya bawa uang tersebut ke bank dan mendapat antrian untuk bertemu dengan teller di loket A.
- Sesampainya di loket, sang teller menanyakan keperluan apa. Saya jawab kalau saya ingin menyetor uang tabungan sebesar sekian rupiah. Selanjutnya saya serahkan uang tersebut ke teller.
- Teller menerima uang tersebut dan mengecek keaslian uang dengan alat lampu khusus. Setelah itu, ia meletakkan uang saya di mesin penghitung uang dan menjalankan mesin tersebut.
Nah sampai di sini masalahnya bermula. Hasil hitung mesin menunjukkan bahwa uang yang saya berikan kepada teller tidak sesuai dengan nominal yang saya sebut sebelumnya. Sayangnya sang teller tidak langsung mengonfirmasikan hal tersebut (ketidaksesuaian nominal) kepada saya, melainkan langsung mencampur uang tersebut ke laci kumpulan uang setoran para nasabah.
Setelah uang tercampur, barulah teller melihat mesin penghitung uang dan menyadari bahwa ada kesalahan nominal antara uang yang saya serahkan dengan nominal yang saya sebut. Sampai di sini saya merasa ada prosedur yang dilanggar oleh teller, yaitu uang langsung dicampurkan tanpa ada konfirmasi ke saya terlebih dahulu. Teller pun berdalih dengan memperlihatkan angka hitungan lembar di mesin penghitung.
Untuk menguatkan dalihnya, ia mengeluarkan semua uang kas di lacinya, dan menghitung data semua transaksi nasabah dari awal sampai ke kejadian penyetoran yang saya alami. Hasilnya adalah memang benar bahwa uang yang saya setor memang sesuai dengan hasil kalkulasi mesin penghitung uang (klaim versi teller).
Namun saya terus terang tidak peduli mengenai keakuratan hitung-hitungan teller tadi, walau itu memang benar sekalipun. Mekanisme main campur uang tanpa konfirmasi yang dilakukan teller jelas merupakan kesalahan yang fatal untuk pelayanan jasa sekelas bank. Mekanisme konfirmasi ketidaksesuaian antara penyebutan dan penyerahan nominal uang seharusnya merupakan prosedur standar yang dilakukan oleh teller.
Akhir dari kejadian ditutup dengan sang pimpinan menyatakan bahwa kekurangan akan ditanggung oleh Bank. Ini berarti, angka versi saya yang diakui oleh pihak Bank. Solusi yang saya sendiri sangat kurang puas sebenarnya. Namun karena terburu-buru dan saya lihat antrian orang di belakang semakin banyak yang menggerutu, saya merasa tidak perlu memperpanjang hal ini.
Saya titipkan saja ke pimpinan kalau ia harus menegur teller atas mekanisme pelayanan yang ia berikan. Atas alasan tidak ingin memperpanjang itulah, makanya tidak ada merk dan lokasi detail dari Bank dan teller yang bersangkutan dalam tulisan kali ini.
Sumber gambar dari sini:
http://cliparts.co/bank-teller-images
Comments
Post a Comment