Ini Cerita Linux Ku, Bagaimana Cerita Linux Mu? Episode: Defrag Harddisk

Dulu ketika masih memakai Windows, saya sering sekali mendefrag harddisk. Mulai dari Windows 95 sampai Windows 7, ada jadwal khusus untuk mendefrag harddisk. Tiap orang menganjurkan untuk mendefrag, seminggu sekali, sebulan sekali, dan sebagainya, tergantung padatnya aktifitas dalam menggunakan komputer.

Kalau hal ini sampai terlewat, sistem saya bisa kacau. Waktu boot jadi lama dan Windows jadi kurang responsif. Parahnya lagi, harddisk harus menyisakan 10% ruang kosong dari kapasitas total untuk keperluan defrag. Saya pernah kesulitan dengan hal ini karena harddisk sudah hampir full terisi. Terpaksa saya hapus beberapa koleksi lagu kesayangan.

defrag

Kini, semua berubah ketika saya memakai Linux. Tidak ada pilihan untuk mendefrag harddisk di menu OS saya. Sepadat apa pun aktifitas saya di komputer, sistem saya masih responsif dan pastinya waktu boot yang jauh lebih cepat ketimbang Windows. Ini cerita Linux ku, bagaimana cerita Linux mu?

play with linux

PS: Why Linux doesn’t need defragmenting

Comments

Popular posts from this blog

2021 Lalu Saya Covid

Logitech G300S Saya Rusak (2)