Autoplay Windows XP
Virus yang Menyebalkan
Teman saya sering merasa heran mengapa PC Windows XP-nya sering terkena virus, padahal ia sering mengupdate antivirus-nya minimal seminggu sekali. Ia juga sudah berhati-hati tidak meng-klik file virus yang menyamar memakai icon Ms Word namun tetap berekstensi executable. Kalau sudah seperti ini, biasanya ia akan direpotkan dengan berkali2 menginstall ulang komputernya (cara ini biasanya diambil ketika ia benar-benar buntu menghadapi persoalan komputernya).
Setelah googling sedikit, ditemukan bahwa ternyata para pembuat virus memanfaatkan fitur autoplay dari Windows XP. Fitur ini semula dibuat untuk memudahkan pengguna ketika memasang periferal tertentu ke komputer. Sebagai contoh, ketika kita memasukkan CD-ROM, Windows XP akan langsung menjalankan CD dan menampilkan menu konfirmasi kepada kita apa yang akan hendak dilakukan selanjutnya. Jika CD yang dimasukkan merupakan CD film/Audio, akan ada pilihan “play with Windows Media Player”. Jika CD yang dimasukkan merupakan CD data, XP akan menawarkan pilihan untuk membuka folder tersebut dan melihat isinya.
Kembali ke soal virus, jika kita memasukkan flashdisk ke komputer yang terinfeksi, virus tertentu otomatis akan menyebarkan dirinya ke flashdisk yang kita pasang tanpa sepengetahuan kita. Hal ini karena sifat dari periferal flashdisk yang writeable, kecuali pada flashdisk yang memiliki fitur lock/read only. Setelah virus menyebar ke dalam flashdisk, ia akan membuat script yang akan mengaktifkan dirinya sendiri secara otomatis di komputer lain yang sehat (belum terinfeksi).
Script ini biasanya tidak masalah jika tidak dijalankan. Namun, sehubungan dengan adanya fitur autoplay dari Windows XP tadi, tentu saja script akan dijalankan tanpa sepengetahuan dan sekeinginan kita. Script yang telah dieksekusi oleh Windows XP (melalui fitur autoplay) akan memicu virus yang berada di dalam flashdisk. Selanjutnya, dapat ditebak bahwa komputer yang sehat kini telah terinfeksi.
Jadi, untuk menghindari terkena virus (paling tidak meminimalisasikannya), jangan gunakan fitur autoplay dari Windows XP. Caranya, ketika memasukkan flashdisk ke komputer, tahan tombol [Shift] pada keyboard. Dengan ini, Windows XP tidak akan menjalankan fasilitas autoplay-nya. Untuk membuatnya menjadi permanen, Anda bisa mengutak-atik registry Windows, namun langkah ini cukup berisiko bagi Anda yang awam. Anda bisa menggunakan software tweak Registry yang gratis, seperti TweakUI.
Untuk cara lain yang lebih mudah, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut.
To Disable CD autoplay, completely, in Windows XP Pro
1) Click Start, Run and enter GPEDIT.MSC
2) Go to Computer Configuration, Administrative Templates, System.
3) Locate the entry for Disable Autoplay and modify it as you desire (pilih All Drive!!).
Kesimpulannya
Pembuat virus kini makin kreatif dalam membuat suatu virus. Teknik penyebaran yang dilakukan terus bervariasi dan semakin canggih. Setiap ditemukan suatu solusi dan inovasi, pembuat virus selalu berimprovisasi dalam mengembangkan virusnya. Sebagai contoh, hingga kini terdapat banyak varian dari virus brontok yang mengalami penyempurnaan-penyempurnaan. Jika dulu virus ini diassemble dengan menggunakan visual basic, kini brontok telah diassemble dengan bahasa C++. Perubahan bahasa pembuatan virus brontok ini karena telah ditemukannya cara untuk menonaktifkan eksekusi program yang berbasic VB di Windows XP dengan menghapus file msvb60 di direktori C:WindowswinNTsystem32. Kini, cara tersebut tidak berfungsi lagi karena virus brontok sudah diassamble ulang menggunakan C++.
Comments
Post a Comment