MLM

Sebagaimana telah diposting di

MLM(Membuai Lewat Mimpi) adalah sebuah bisnis yang bergerak di bidang angin surga. Tidak ada barang yang ditawarkan dan diperjualbelikan, hanya kumpulan janji-janji manis dan kata-kata motivasi yang menjadi bahan transaksi sehari-hari. Para penganut paham MLM biasanya adalah orang-orang yang kehabisan ide untuk menjalani hidup secara biasa dan memulainya dari 0 (nol). Bagi mereka yang menggelutinya, janji surga MLM lebih mengenyangkan daripada semangkuk penuh nasi komplit sayur mayur dan lauknya. MLM lebih menghilangkan perasaan “asem” di mulut daripada sebungkus Rokok. Lebih jauh lagi, mimpi MLM dapat lebih menuntaskan dahaga penganutnya dibandingkan sebotol air mineral dingin yang berembun di siang bolong di musim kemarau.

Ciri mereka yang menggeluti bisnis MLM adalah;

  1. Memandang rendah orang lain yang tidak mengikuti MLM.
  2. Selalu melihat motivasi-motivasi dan dorongan positif hanya dari kitab suci MLM.
  3. Melihat bahwa kekayaan itu selalu berjenjang, seperti silver, gold, diamond, dsb.
  4. Akibat point ke-3, kekayaan lain –seperti sehat, berfungsinya anggota tubuh, perasaan bahagia, dsb– jadi tidak berharga secara ekonomi.

Walaupun beberapa negara sempat mem-blacklist keberadaan MLM. Namun, nyata-nyata perkembangannya sendiri di lapangan tidak dihambat. Dampaknya, MLM melancarkan strategi-strategi baru guna merekrut orang-orang yang tidak kuat iman dan orang yang baru mengenal iman. Saat ini, Iman sendiri masih bersekolah di salah satu SMA swasta di jakarta.

Waktu itu, hanya Iman seorang saja yang mengenal MLM. Akibat kendurnya pengawasan atas paham MLM (MLM sendiri dulu adalah suatu paham), Iman dengan leluasa dapat menyebarkan paham MLM ke teman-teman di sekolahnya. Ajaran Iman dapat berkembang bebas secara luas karena menyebutkan janji-janji surga dan mimpi-mimpi bahagia dapat didapat hanya dengan meraih level gold atau diamond. Sesuatu hal yang amat ironis, manakala setiap paham agama selalu mengatakan hanya dengan beribadah, berdoa, dan membantu sesama, maka seseorang bisa memperoleh angin surga dan mimpi bahagia.

Ini tentu saja berdampak pada berpindah besar-besarannya para penganut paham agama, ke paham MLM yang dirasa lebih memuaskan otak. Pemerintah sendiri tidak bisa menyalahkan kondisi “murtad massal” penduduk di kotanya. Mereka (pemerintah) hanya bisa pasrah, karena mereka sendiri tidak bisa memuaskan otak para penduduknya dengan memberi kesejahteraan dan pemerataan pembangunan.

Dewasa ini, tak jarang banyak ABG yang terpengaruh ajaran MLM. Bukan hanya karena kurang iman dan pengaruh ajaran si Iman saja, terbukti para ABG menggeluti MLM karena sesuai dengan tabiat mereka yang rajin menggombal dan membesar-besarkan hal-hal tertentu. Menyebutkan satu sertifikat produk untuk keseluruhan produk adalah hal yang lazim dibanggakan, sebagaimana para ABG lelaki yang selalu menyebut cantik bagi ABG perempuan (padahal cuma hartanya saja yang cantik).

Comments

Popular posts from this blog

2021 Lalu Saya Covid

Logitech G300S Saya Rusak (1)